Saturday, July 25, 2020
Describe some Food From my Internship Place 9
1, Nasi Briyani
briyani adalah hidangan berupa nasi (biasanya dari beras basmati) yang dimasak dengan rempah-rempah lalu ditambah dengan sayuran, atau daging (ayam, kambing, ikan, udang atau sapi). Makanan ini berasal dari Asia Selatan (India dan Pakistan). Di Indonesia dan Malaysia, hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi (nasi biryani, nasi briyani, nasi briani, atau nasi beriani). Nama hidangan ini ("Biryani") berasal dari Bahasa Persia, beryā(n) (بریان) yang berarti goreng atau panggang. Pada zaman dulu, beras digoreng di dalam Minyak samin sebelum direbus di dalam air bersama rempah-rempah hingga setengah matang.
Biryani dibuat dari beras yang sudah direbus di panci terpisah. Setelah beras setengah matang, beras dicampur dengan kaldu berbumbu, ditutup rapat di dalam panci, dan dimasak hingga matang sampai kaldu menyerap kedalam nasi. Biryani berbeda dengan Pullao (pilaf) (nasi bumbu) dalam cara memasak. Kalau memasak Pullao, beras digoreng bersama rempah-rempah di dalam minyak samin, dan langsung dimasak hingga matang.
Pelancong dan pedagang dari Bangsa Persia memperkenalkan cara memasak biryani kepada orang India dan Pakistan. Hidangan ini tidak hanya populer di India dan Pakistan, melainkan juga di Irak, Iran, Afganistan, Bangladesh, dan kalangan penduduk muslim Sri Lanka.
Rempah-rempah yang dipakai sewaktu memasak biryani, termasuk di antaranya: minyak samin, kacang-kacangan, jintan, cengkih, kapulaga, kayu manis, daun salam koja, ketumbar, daun mint, jahe, bawang bombay, dan bawang putih. Nasi biryani yang asli memakai safron.
Nasi biryani yang "non-vegetarian" (bukan untuk pemakan sayuran saja) menggunakan daging sapi, daging ayam, daging kambing, daging domba, atau udang. Hidangan sampingan bisa berupa "Chutney Dahi", korma, kari, sayur terung, atau Telur rebus.
2, Gado-gado
Gado-gado merupakan salah satu makanan yang berasal dari Betawi. Pada awalnya Gado-Gado hanya berisi sayur-sayuran rebus dan diberi bumbu kacang yang dicampur dengan cabai, irisan telur, dan emping sebagai pelengkap. Akan tetapi gado-gado telah dimodifikasi, banyak yang menambahkan jagung, kentang, tahu, tempe kedalam gado-gado, dan di atasnya diberi taburan bawang goreng.
Istilah gado-gado digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tercampur dan menjadi satu. Seperti sebutan pernikahan gado-gado yang artinya kedua mempelai memiliki latar belakang suku, ras, agama, dan budaya yang berbeda-beda. Dalam bahasa Jawa, gado berarti makan tanpa nasi. Karena itulah makan gado-gado biasanya menggunakan lontong atau dimakan begitu saja. Gado-Gado kadang juga disebut dengan Indonesian Salad karena isinya hampir menyerupai salad.
Jika dilihat secara sekilas, Gado-Gado, Lotek (Jawa Barat), atau Pecel (Jawa Timur) memiliki tampilan yang mirip. Bumbu kacangnya yang membedakan ketiga makanan tersebut, bumbu kacang gado-gado tidak menggunakan kencur seperti yang digunakan pada Lotek dan Pecel.
3. Bapao
Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa yang kini terus berkembang di Indonesia dan negara-negara lainnya. Makanan bakpao dulunya dibawa dan diperkenalkan oleh masyarakat asli Tionghoa ke masyarakat Indonesia maupun masyarakat lain di dunia.
Awalnya, bakpao berisi daging babi karena mayoritas masyarakat Tionghoa mengonsumsi daging babi. Tapi, seiring dengan perkembangan zaman dan kuliner, isian dalam bakpao tidak melulu daging. Varian isian bakpao bermacam-macam mulai dari cokelat, selai kacang, selai buah, daging ayam, daging ikan hingga daging sapi juga sayuran.
Seperti dilansir dari laman grandtaste99.blogspot.co.id, penemu bakpao yang pertama adalah seorang tentara Tionghoa bernama Zhuge Liang. Zhuge Liang (181 – 234) adalah salah satu tentara ahli strategis terbaik China, perdana menteri, insinyur dan ilmuwan. Setelah melakukan peperangan dan meraih kemenangan lantas akan kembali ke ibu kota, Liang serta pasukannya harus melewati sungai besar yang berombak dan berbadai.
Salah seorang memberitahukannya bahwa sejak zaman nenek moyangnya, agar sungai tenang dan bisa diseberangi dengan selamat, siapapun harus melempar sedikitnya 50 kepala manusia di sana. Tapi, karena Liang tak ingin kembali terjadi pembunuhan atau pertumpahan darah, ia pun membuat kue yang berbentuk mirip kepala manusia yang disebut Baozi (bakpao).
gambar : @fourpoinmakassar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Daily Activity Internship Program 5
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Seni Kuliner !!! Haloo teman-teman, lanjutkan kabar kabar kalian selama pandemi ...

-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Seni Kuliner !!! Haloo teman-teman, lanjutkan kabar kabar kalian selama pandemi ...
-
1. Sauce Bechamel https://www.google.com/search?q=sauce+bechamel&safe=strict&client=ms-android-samsung&prmd=vin&sou...
-
1. Sink Function : tempat untuk mwncuci bahan makanan yang belum diolah Material : stainless steel Cleaning : cuci menggunakan cairan...
No comments:
Post a Comment