1. Rosmary

Rosmarin (Rosmarinus officinalis)
adalah tumbuhan penghasil rempah-rempah dan bumbu
masak dengan nama sama. Oleh generasi Indonesia sekarang, yang tidak
mengenal nama bumbu ini dalam bahasa Belanda, ia lebih dikenal dengan nama
bahasa Inggrisnya, rosemary. Rosmarin biasa dipakai pada kuliner
kawasan Laut Tengah, seperti masakan Italia, Yunani/Turki, serta daerah Levantia.
Tumbuhannya
relatif tahan kering, serta memiliki khasiat pengobatan serta pengusir serangga
serta hama lainnya. Teh rosmarin dapat membantu mengatasi masalah reumatik dan
gejala flu Tanaman ini biasanya cocok digunakan sebagai teh maupun
bahan makanan.
Tanaman ini
banyak mengandung kalsium, zat besi, dan
Vitamin B6[butuh rujukan].
Perbanyakan
biasanya melalui pencangkokan.
Rosemary ini sering dipakai dalam resep hidangan Barat.
Rempah apakah ini?
Rosemary dijuluki sebagai 'embun laut'. Rempah ini berasal dari Mediterania. Daunnya berbentuk runcing seperti jarum dengan aroma wangi yang sangat enak. Biasanya dipakai untuk membumbui aya, daging hingga seafood. Selain yang segar juga terdapat rosemary yang kering. Bisa dibeli di pasar swalayan dalam kemasan botol. Aroma wanginya yang enak membuat rempah ini sulit digantikan dengan jenis rempah lainnya.
Rosemary dijuluki sebagai 'embun laut'. Rempah ini berasal dari Mediterania. Daunnya berbentuk runcing seperti jarum dengan aroma wangi yang sangat enak. Biasanya dipakai untuk membumbui aya, daging hingga seafood. Selain yang segar juga terdapat rosemary yang kering. Bisa dibeli di pasar swalayan dalam kemasan botol. Aroma wanginya yang enak membuat rempah ini sulit digantikan dengan jenis rempah lainnya.
Khasiat rosemary yang sangat populer di kalangan pencinta aromaterapi muncul berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Northumbria. Dikatakan, mencium aroma rosemary saja dapat membantu mempertajam dan meningkatkan daya memori otak seseorang.
Penelitian lain di Jurnal Cell menemukan, asam carnosic pada rosemary berfungsi untuk merangsang saraf otak dan mencegah dimensia, atau pikun, termasuk juga kecenderungan mengalami Azheimer.
Rosemary, dikutip dari ncbi.nlm.nih.gov, adalah tanaman rumah tangga yang biasa digunakan untuk penyedap makanan, minuman, serta kosmetik. Dalam pengobatan tradisional, tanaman ini digunakan sebagai antispasmodic pada kolik ginjal dan dismenorea, dalam mengurangi gangguan pernapasan dan untuk merangsang pertumbuhan rambut.
Ekstrak rosemary melemaskan otot-otot halus trakea dan usus, dan memiliki aktivitas choleretic, hepatoprotective dan antitumerogenic. Konstituen terpenting rosemary adalah asam caffeic dan turunannya seperti asam rosmarinic. Senyawa ini memiliki efek antioksidan.
Khasiat rosemary dalam kandungan intisarinya memiliki sifat carnisol merupakan senyawa yang membantu mencegah kanker payudara, kanker kulit, kanker prostat, kanker usus, dan leukemia.
Aromanya yang cukup tajam, juga dipercaya dapat melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki masalah pencernaan, dan menenangkan. Selain itu, rosemary bersifat antibakteria, antioksidan, antitumor, dan antiseptik.
Di beberapa negara aroma rosemary digunakan pula sebagai bahan anti-serangga. Serangga termasuk nyamuk dan kumbang cenderung enggan berdiam di lokasi dengan aroma rosemary yang kuat.
Menanam rosemary di halaman mencegah nyamuk berdiam di sana.
Hal ini terbukti dengan Penelitian dari Ardianto Wibowo dari Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ia meneliti minyak atsiri dari daun rosemary sebagai insektisida. Hasil penelitiannya menunjukkan minyak atsiri dari rosemary menunjukkan aktivitas larvasida secara aktif terhadap Aedes aegypti.
MR al Sereiti dan tim, dari Department of Pharmacology, Faculty of Medicine, Al-Fateh University of Medical Sciences, Tripoli, Libya, meneliti farmakologi rosemary (Rosmarinus officinalis Linn.) dan potensi terapeutiknya. Hasil penelitian menunjukkan rosemary dan konstituennya, terutama turunan asam caffeic seperti asam rosmarinic memiliki potensi terapeutik dalam pengobatan atau pencegahan asma bronkhial, gangguan spasmogenik, ulkus peptik, penyakit inflamasi, hepatotoksisitas, aterosklerosis, penyakit jantung iskemik, katarak, kanker dan buruk motilitas sperma.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Investigative Ophthalmology & Visual Science, yang dipimpin oleh Dr Stuart A Lipton, PhD dan rekan-rekan di Sanford-Burnham Medical Research Institute, dikutip dari medicalnewstoday.com, mengungkapkan bahwa asam carnosic, yang merupakan komponen utama rosemary, dapat secara signifikan meningkatkan kesehatan mata. Ini bisa memiliki aplikasi klinis untuk penyakit yang mempengaruhi retina luar, seperti degenerasi makula terkait usia, penyakit mata yang paling umum di Amerika Serikat.
sumber : Herb teas and old remedies: Rosemary
Bunganya diproduksi dengan kapsula kecil, setiap kapitulum mengandung hingga 40 kuntum kuning atau kuning kehijauan. Tarragon prancis, bagaimanapun, jarang menghasilkan bunga (atau biji).
Beberapa tanaman tarragon menghasilkan benih yang umumnya hanya steril. Lainnya menghasilkan biji yang layak. Tarragon memiliki akar rhizomatous yang digunakan untuk menyebar dan siap bereproduksi.
Tanaman ini, dikutip dari stuartxchange.org, memiliki nama ilmiah Artemisia dracunculus, L. Di berbagai belahan dunia, tarragon memiliki nama ilmiah. Orang Arab menyebutnya tarhun, sedangkan nama lainnya adalah long hao (China), esutoragon, tarragon (Jepang), ngai thm, thanh hao la hẹp, thanh cao rong (Vietnam).
Di Eropa, tarragon juga dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti esdragon (Denmark), drakebloed, klapperkruid, slangekruid (Belanda), estragon (Prancis, Jerman, Rusia), dragoncello, dragone, estragon (Italia), estragao (Portugal), dragoncillo, estragon (Spanyol).
Dalam laman ayurvedicoils.com, ditemukan sebutan lain tarragon, yakni little dragon.
Tarragon atau dragon's-wort, dikutip dari Wikipedia, merupakan tanaman yang biasa ditanam di Eropa timur, Asia tengah dan timur, Amerika Utara bagian barat, dan selatan utara India dan Meksiko.
Tarragon, juga merupakan herbal aromatik yang dianggap sebagai salah satu dari empat bahan bumbu terbaik di masakan Prancis tradisional, selain daun huni-chervil (french parsley - Chervil coulis - Anthriscus cerefolium), bawang putih (regular chives), dan peterseli (parsley - Carum roxburghianum, Benth).
Tarragon, juga digunakan untuk membumbui minuman ringan berkarbonasi, yang populer di negara-negara Armenia, Azerbaijan, Georgia, Rusia, Ukraina, dan Kazakhstan. Minuman, bernama Tarhun dibuat dari konsentrat tarragon yang manis dan berwarna hijau terang.
Di Iran, tarragon digunakan sebagai lauk sabzi khordan (rempah segar), atau dalam rebusan dan dalam acar gaya Persia, terutama khiar shoor (mentimun acar).
Di Slovenia, tarragon digunakan dalam variasi kue gulung kacang tradisional, disebut potica. Di Hungaria, sup ayam yang populer dibumbui dengan tarragon.
Manfaat Herbal Tanaman Tarragon
Minyak daun tarragon, dikutip dari ayurvedicoils.com, memiliki sejarah panjang. Menurut manuskrip abad pertengahan, tarragon telah lama digunakan sebagai pengobatan.
Orang Tiongkok menggunakan tarragon untuk sifat antispasmodik, antivirus, dan antibakteri, yang dipercaya untuk mengobati epilepsi, infeksi parasit, radang sendi, anoreksia, linu panggul, infeksi saluran kencing dan masalah gastrointestinal. Ramuan ini juga digunakan sebagai stimulan nafsu makan, dan sebagai antikonvulsan oleh praktisi medis zaman dulu di Iran.
Menurut catatan Ayurvedic minyak tarragon untuk mengobati insomnia, gangguan pencernaan, hiperaktif, dan masalah sistem kekebalan tubuh. Dunia herbal Barat menunjukkan bahwa tarragon efektif dalam menangani hot flashes menopause dan kadar glukosa dalam darah.
Orang Asia purba, menggunakan ramuan ini sebagai obat alami yang potensial untuk mengobati dispepsia pada bayi. Masyarakat Prancis konvensional mempercayai teh tarragon mengurangi gangguan belajar dan masalah tidur. Itu juga digunakan sebagai obat penawar mengobati gigitan berbisa.
Dengan aromanya yang pedas, manis, dan agak seperti seledri, minyak esensial tarragon menjadi vital dalam sistem penyembuhan Ayurveda yang menggunakan aromatik untuk menyembuhkan pikiran dan tubuh manusia.
Tarragon, dikutip dari behealthy-befit.blogspot.com, juga merupakan perangsang nafsu makan yang baik, dan dapat digunakan untuk mengobati sakit perut.
Selain mengandung senyawa antioksidan, vitamin, dan mineral yang tinggi, tarragon juga memiliki zat berharga yang bernama phyto-nutrient (fitokimia), yaitu zat yang bertindak sebagai sistem kekebalan alami tumbuhan.
Karena kaya akan phyto-nutrient dan antioksidan maka tarragon dapat menenangkan rasa sakit menstruasi, sakit perut, kelelahan mental, mual, dan muntah.
Tanaman ini memiliki kapasitas untuk menyembuhkan nyeri lutut dan nyeri otot pada wanita usia lanjut.
Minyak esensial tarragon, telah membuktikan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Minyak esensial tarragon, juga menjadi pilihan yang sangat baik sebagai pengawet alami, terutama dalam keju.
Sumber : http://www.satuharapan.com/read-detail/read/tarragon-rempah-berpotensi-antibakteri
No comments:
Post a Comment