1. Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
Buah pepaya
dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak
sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail
buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai
lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang
Manado,
bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang
dapat melunakkan daging
dan mengubah konformasi protein lainnya.
Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang.
Untuk
memproduksi papain, bahan baku yang perlu dipersiapakan adalah getah pepaya.
Sementara bahan penolongnya berupa air dan sulfit. Air digunakan sebagai
pengencer getah pepaya, sedangkan sulfit digunakan sebagai pelarut bahan kimia.
Pengambilan Getah Buah Pengambilan getah buah dilakukan pada buah yang sudah berumur 2.5-3 bulan.
Buah yang sedang dalam masa penyadapan harus tetap tergantung pada batang
pokoknya. Penyadapan dilakukan sampai tujuh kali dengan interval penyadapan
empat hari, maka waktu yang diperlukan untuk penyadapan adalah sekitar 28 hari.
Waktu yang tepat untuk menyadap adalah pagi hari sebelum matahari terbit atau
sore hari sebelum matahari terbenam.
Manfaat buah pepaya
Pepaya memiliki manfaat yang banyak karena pepaya banyak mengandung vitamin A
yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga memperlancar pencernaan bagi yang
sulit buang air besar. Di beberapa tempat buah pepaya
setengah matang dijadikan rujak buah manis bersama dengan buah bengkoang, nanas, apel, belimbing, jambu air.
Getah buah pepaya juga tergolong mahal karena getah pepaya bisa diolah menjadi
tepung papain yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada
pengobatan herbal pepaya dapat mencegah kanker, sembelit,
kesehatan mata.
Manfaat biji pepaya
Dokter Wahyu Triasmara menjelaskan bahwa biji buah pepaya bermanfaat sebagai
antioksidan
dalam darah karena dapat menurunkan kadar kolesterol
dan LDL, serta
meningkatkan kadar HDL (lipoprotein densitas tinggi). Biji
pepaya memiliki efek hipolipidemia untuk terapi hiperlipidemia yang
disebabkan oleh kadar lemak nabati atau kolesterol
dalam jumlah terlalu tinggi karena ekstrak biji tersebut berisi kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, antrakuinon, dan antosianin.
Menurutnya biji pepaya dapat dikonsumsi dengan cara diblender dan disajikan
seperti membuat jus,
atau pun dengan cara diseduh seperti menyeduh kopi setelah terlebih
dahulu dikeringkan dan diblender.
Hama dan Penyakit
Hama yang umum menyerang tanaman pepaya antara lain kutu putih dan tungau Tetranychus sp. sedangkan penyakit yang umum menyerang antara lain antraknosa, busuk akar, busuk pangkal batang, bercak daun. Kutu putih pepaya Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae) merupakan hama baru yang menjadi masalah penting pada pertanaman pepaya di Indonesia. Serangga ini diketahui keberadaannya pertama kali pada bulan Mei 2008 pada tanaman pepaya di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kutu putih pepaya P. marginatus adalah hama penting di Indonesia yang memiliki daya rusak tinggi.
2.stroberi
Stroberi atau tepatnya stroberi kebun
(juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah
varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain
dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam
keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah,
melainkan buah
palsu,[1] artinya daging buahnya tidak berasal
dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian bawah hypanthium
yang berbentuk mangkok[2] tempat ovari tanaman itu berada.[3][4]
Buah
stroberi yang sudah masak
Buah stroberi
berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies
berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno
streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau
"straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian
nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari
tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
Beberapa manfaat
dari stroberi
1.
Meningkatkan fungsi jantung
Stroberi
memiliki tingkat tinggi antioksidan yang sehat seperti asam ellagic dan
flavonoid seperti anthocyanin, catechin, quercetin, dan kaempferol.
Senyawa
fenolik dalam stroberi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan
menghambat pembentukan kolesterol total dan LDL (buruk).
2. Mencegah pembekuan darah
Kekuatan
anti-inflamasi dari antioksidan dalam stroberi membantu mengurangi pembentukan
gumpalan darah yang terkait dengan stroke.
3. Mencegah kanker
Vitamin C,
folat, anthocyanin, quercetin, dan kaempferol hanyalah beberapa dari flavonoid
dalam stroberi yang bertindak sebagai antioksidan yang sangat baik .
Bersama-sama,
mereka membentuk garis pertahanan yang kuat untuk melawan kanker
dan pertumbuhan tumor.
Sebuah
penelitiasn menemukan kanker kolorektal dihambat pada tikus yang diberi
diet kaya stroberi selama 13 minggu.
2. Salak
2. Mencegah pembekuan darah
No comments:
Post a Comment