Saturday, December 21, 2019

describe Ingredient

1. Pepaya
Hasil gambar untuk pepaya

Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".

Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang.
Untuk memproduksi papain, bahan baku yang perlu dipersiapakan adalah getah pepaya. Sementara bahan penolongnya berupa air dan sulfit. Air digunakan sebagai pengencer getah pepaya, sedangkan sulfit digunakan sebagai pelarut bahan kimia.
Pengambilan Getah Buah Pengambilan getah buah dilakukan pada buah yang sudah berumur 2.5-3 bulan. Buah yang sedang dalam masa penyadapan harus tetap tergantung pada batang pokoknya. Penyadapan dilakukan sampai tujuh kali dengan interval penyadapan empat hari, maka waktu yang diperlukan untuk penyadapan adalah sekitar 28 hari. Waktu yang tepat untuk menyadap adalah pagi hari sebelum matahari terbit atau sore hari sebelum matahari terbenam.

Manfaat buah pepaya

Pepaya memiliki manfaat yang banyak karena pepaya banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga memperlancar pencernaan bagi yang sulit buang air besar. Di beberapa tempat buah pepaya setengah matang dijadikan rujak buah manis bersama dengan buah bengkoang, nanas, apel, belimbing, jambu air. Getah buah pepaya juga tergolong mahal karena getah pepaya bisa diolah menjadi tepung papain yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada pengobatan herbal pepaya dapat mencegah kanker, sembelit, kesehatan mata.

Manfaat biji pepaya

Dokter Wahyu Triasmara menjelaskan bahwa biji buah pepaya bermanfaat sebagai antioksidan dalam darah karena dapat menurunkan kadar kolesterol dan LDL, serta meningkatkan kadar HDL (lipoprotein densitas tinggi). Biji pepaya memiliki efek hipolipidemia untuk terapi hiperlipidemia yang disebabkan oleh kadar lemak nabati atau kolesterol dalam jumlah terlalu tinggi karena ekstrak biji tersebut berisi kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, antrakuinon, dan antosianin. Menurutnya biji pepaya dapat dikonsumsi dengan cara diblender dan disajikan seperti membuat jus, atau pun dengan cara diseduh seperti menyeduh kopi setelah terlebih dahulu dikeringkan dan diblender.

Hama dan Penyakit

Hama yang umum menyerang tanaman pepaya antara lain kutu putih dan tungau Tetranychus sp. sedangkan penyakit yang umum menyerang antara lain antraknosa, busuk akar, busuk pangkal batang, bercak daun. Kutu putih pepaya Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink (Hemiptera: Pseudococcidae) merupakan hama baru yang menjadi masalah penting pada pertanaman pepaya di Indonesia. Serangga ini diketahui keberadaannya pertama kali pada bulan Mei 2008 pada tanaman pepaya di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Kutu putih pepaya P. marginatus adalah hama penting di Indonesia yang memiliki daya rusak tinggi.

 2.stroberi


Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah palsu,[1] artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkok[2] tempat ovari tanaman itu berada.[3][4]
Buah stroberi yang sudah masak
Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau "straw" dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.
Beberapa manfaat dari stroberi
1. Meningkatkan fungsi jantung
Stroberi memiliki tingkat tinggi antioksidan yang sehat seperti asam ellagic dan flavonoid seperti anthocyanin, catechin, quercetin, dan kaempferol.
Senyawa fenolik dalam stroberi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan menghambat pembentukan kolesterol total dan LDL (buruk).

2. Mencegah pembekuan darah
Kekuatan anti-inflamasi dari antioksidan dalam stroberi membantu mengurangi pembentukan gumpalan darah yang terkait dengan stroke.

3. Mencegah kanker
Vitamin C, folat, anthocyanin, quercetin, dan kaempferol hanyalah beberapa dari flavonoid dalam stroberi yang bertindak sebagai antioksidan yang sangat baik .
Bersama-sama, mereka membentuk garis pertahanan yang kuat untuk melawan kanker dan pertumbuhan tumor.
Sebuah penelitiasn menemukan kanker kolorektal dihambat pada tikus yang diberi diet kaya stroberi selama 13 minggu.


 

 2. Salak

 Hasil gambar untuk buah salak
Buah salak ada berbagai jenis. Ada salak madu, salak pondoh, salak condet, hingga salak bali. Namun hanya namanya yang berbeda, bentuk dan warna salak tidak jauh berbeda.
Tak kalah dengan jenis buah-buahan lainnya, salak juga mengandung vitamin C, kalsium, zat besi, protein, serta beta karoten yang penting bagi tubuh. Buah salak juga kaya vitamin A, vitamin B2, serta karbohidrat.
Buah yang memiliki nama latin Salacca zalacca memiliki rasa manis dan ada pula yang asam. Bahkan di luar negeri, salak disebut dengan buah ular karena memiliki kulit bersisik.
Kendati bersisik, buah salak memiliki nilai gizi dan dikenal sebagai obat untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Salak juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker dan meningkatkan kesehatan jantung.

Manfaat Buah Salak

1. Meningkatkan Kinjerja Otak
Kandungan aktif dalam salak seperti potasium, beta-karoten, dan pektin mampu meningkatkan aliran darah ke otak. Sehingga buah ini dapat membuat kognisi dan daya ingat seseorang menjadi lebih baik.
Salak juga dapat membantu menghilangkan stres dan menurunkan risiko penyakit neurodegenaratif. Selain itu, salak kerap dijuluki sebagai memori fruit karena dapat meningkatkan daya ingat otak.
2. Mengatasi Diare
Diare merupakan salah satu gangguan kesehatan yang membuat seseorang buang air besar (BAB) secara terus-menerus. Namun tak perlu khawatir, karena Anda bisa mengatasi diare dengan mengonsumsi buah salak.
Manfaat ini dikarenakan adanya kandungan zat anti diare yang terkandung dalam buah salak. Oleh karena itulah buah ini dapat mengatasi masalah diare.
3. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah
Salak mengandung kalium yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, salak mampu mengurangi ketegangan dalam pembuluh darah dan arteri, sehingga akan menurunkan ketegangan pada sistem kardiovaskular.
Kandungan potasium dalam buah salak juga dapat menjaga kesehatan jantung, terutama bagi mereka pencinta kopi dan pecandu rokok. Buah salak juga cocok dijadikan sebagai makanan penutup apabila Anda baru mengonsumsi makanan berminyak.
4. Meningkatkan Kesehatan Mata
Salak kaya akan nutrisi, termasuk vitamin A. Kandungan tersebut sangat penting untuk kesehatan mata. Buah salak juga baik bagi mereka yang memiliki masalah pada penglihatan, misalnya minus atau rabun jauh.
Beta-karoten dalam salak juga berperan sebagai antioksidan yang berkaitan langsung dengan kesehatan mata. Oleh karena itulah Anda perlu mengonsumsi salak secara rutin.
Selain mengonsumsinya secara langsung, salak juga bisa dijus dan dicampur dengan wortel atau tomat. Campuran tersebut akan lebih efektif dalam meningkatkan kesehatan mata.
5. Mencegah Diabetes
Buah salak mengandung pterostilbene yang akan membantu menurunkan glukosa dalam darah. Kandungan tersebut juga dapat menyeimbangkan kadar gula darah supaya terhindar dari penyakit diabetes.
Selain mengonsumsi buahnya, Anda juga bisa merebus kulit salak dan meminumkan untuk mengatasi penyakit diabetes.
Manfaat Biji Buah Salak
Apabila Anda ingin memetik manfaat buah salak, Anda jangan terburu-buru membuang bijinya. Biasanya, biji buah salak yang bertekstur keras ini akan dibuang begitu saja setelah daging buahnya habis dimakan.
Padahal, biji salak dapat diolah dan dikonsumsi kembali, karena memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Anda bisa mengolahnya menjadi seperti bubuk kopi, atau merebus beberapa biji salak hingga lunak dan meminum air rebusan tersebut.
Berikut adalah manfaat biji salak yang sering terabaikan:
  1. Mengatasi Asam Urat
  2. Melancarkan Peredaran Darah
  3. Mencegah Hipertensi
  4. Meningkatkan Kekuatan Otot
  5. Sumber Energi
  6. Baik untuk Kesehatan Usus
  7. Meningkatkan Kecerdasan
  8. Menambah Stamina
  9. Menyehatkan Lambung
  10. Melancarkan Sistem Pencernaan

 

3. Bengkuang

Hasil gambar untuk bengkoang


Bengkuang merupakan liana tahunan yang dapat mencapai panjang 4-5m, sedangkan akarnya dapat mencapai 2m. Batangnya menjalar dan membelit, dengan rambut-rambut halus yang mengarah ke bawah.
Daun majemuk menyirip beranak daun 3; bertangkai 8,5-16 cm; anak daun bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya; anak daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21 × 6–20 cm.[4]
Daun dan tandan bunga
Bunga berkumpul dalam tandan di ujung atau di ketiak daun, sendiri atau berkelompok 2-4 tandan, panjang hingga 60 cm, berambut coklat. Tabung kelopak bentuk lonceng, kecoklatan, panjang sekitar 0,5 cm, bertaju hingga 0,5 cm. Mahkota putih ungu kebiru-biruan, gundul, panjang lk. 2 cm. Tangkai sari pipih, dengan ujung sedikit menggulung; kepala putik bentuk bola, di bawah ujung tangkai putik, tangkai putik di bawah kepala putik berjanggut. Buah polong bentuk garis, pipih, panjang 8–13 cm, berambut, berbiji 4-9 butir.[
umbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
Umbi bengkuang biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, asinan, manisan[5], atau dicampurkan dalam masakan tradisional seperti tekwan. Umbi bengkuang sebaiknya disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih rendah mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat umbi bertahan hingga 2 bulan.
 

 
Polong yang muda dan tandan bunga
Walaupun umbinya dapat dimakan, bagian bengkuang yang lain sangat beracun karena mengandung rotenon, sama seperti tuba. Racun ini sering dipakai untuk membunuh serangga atau menangkap ikan, terutama yang diambil dari biji-bijinya.[5]
Meski beracun, biji bengkuang pun dapat dijadikan bahan obat. Biji yang ditumbuk dan dicampur dengan belerang digunakan untuk menyembuhkan sejenis kudis. Sementara, di Jawa Tengah, setengah butir biji bengkuang dapat digunakan sebagai obat urus-urus. Keracunan biji bengkuang biasanya diatasi dengan meminum air kelapa hijau.[5] Bengkuang konon dapat digunakan untuk mempelancar buang air besar karena ia mengandung serat yang lebih tinggi daripada mangga.
Berat akar bengkoang dapat mencapai 20 kilogram dengan panjang 2-6 meter. Daunnya rimbun dan berwarna hijau tua. Buah atau kacang polongnya berukuran 13-19 cm.
Tanaman bengkoang lebih dapat tumbuh di tanah lembap dan tidak dapat tumbuh dengan baik di tempat teduh.
Akar bengkoang umumnya dipanen sebelum matang, setelah ditanam kurang lebih enam bulan.
Umbi ini terasa renyah dan manis menyerupai apel. Namun tidak seperti apel, daging akar bengkoang yang putih tidak berubah warna setelah dipotong.
Rasa renyahnya pun bertahan bahkan setelah dimasak.
Namun sejauh ini, tak banyak penelitian yang digelar untuk mengetahui tentang manfaat bengkoang.
Di bawah ini adalah beberapa manfaat bangkoang yang mungkin Kamu belum ketahui.
Bengkoang dikenal kaya vitamin C dan rendah kalori. Dalam tiap 100 gram bengkoang hanya terkandung 38 kk.
Selain itu dalam tiap 100 gramnya, bengkoang mengandung 0,7 gram protein, 1,8 gram gula, 4,9 gram serat, 8,8 gram karbohidrat, 12 mg kalsium, 0,6 mg zat besi, 150 mg potasium,12 mg magnesium, 18 mg fosfor, 4 mg sodium, 21 IU vitamin A, 12 mcg folat.
Saat matang, biji bengkoang dapat mengandung rotenone dan beracun, serta dapat digunakan sebagai pestisida.
Bengkoang mentah pun dapat menjadi prebiotik atau makanan yang membantu perkembangbiakan probiotik dan bakteri baik dalam usus.
Kandungan protein bengkoang dalam kondisi kering, yaitu 4-7 persen, sedikit lebih tinggi dibanding umbi-umbian lain seperti singkong.
Tepung bengkoang juga dapat digunakan sebagai pengganti tepung singkong.
Benih dan daunnya mengandung zat beracun. Setelah dimasak hingga racunnya hilang, kacang polong bengkoang dapat digunakan sebagai sayur.
Bengkoang dipercaya dapat menjadi sumber pati baru seperti singkong.
Ekstrak pati dari akar bengkoang dapat digunakan dalam puding.

http://www.gempitabeauty.com/2017/01/review-harga-produk-masker-dan-lulur.html


No comments:

Post a Comment

Daily Activity Internship Program 5

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Seni Kuliner !!! Haloo teman-teman, lanjutkan kabar kabar kalian selama pandemi ...