Tuesday, November 19, 2019

Utensil & Equipment 2

1. Conical strainer
Hasil gambar untuk conical strainer
Function  : saringan berbentuk kerucut
Material   : stainless steel
Cleaning  : wash with soap than rince with water

2. Apple corer
Hasil gambar untuk apple corer
Function  : alat untuk memisahkan bagian tengah apel
Material   : stainless steel
Cleaning  :wash with soap than rince with water

3. Digital Timer
Hasil gambar untuk digital timer
Function  : untuk menghitung waktu memasak
Material   : stainless steel
Cleaning  : lap menggunakan napkin



Utensil & Equipment 1

1. Ducth oven
Hasil gambar untuk dutch oven
Function  : untuk memasak semua jenis makanan yang menggunakan air
Material   :iron
Cleaning  : menggunakan air bersih

2. BBQ Spatula
Hasil gambar untuk bbq spatula
Function  : Alat yang digunakan untuk membolah balikkan daging
Material   : steel/iron
Cleaning  : mencucinya dengan air bersih

3. Ice cube machine
Hasil gambar untuk ice cube machine
Function  : alat yang di gunakan untuk membuat Ice
Material   : stainless steel
Cleaning  : lap menggunakan napkin




Describe Ingredient

1. Tamarin 
Hasil gambar untuk tamarin adalah
Asam jawa, asam atau asem adalah sejenis buah yang masam rasanya; biasa digunakan sebagai campuran bumbu dalam banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam makanan, misalnya pada sayur asam atau kadang-kadang pada kuah pempek. Asam juga digunakan untuk campuran jamu tradisional yang dijual oleh penjual jamu keliling, biasanya ibu-ibu yang menggendong bakul dengan botol berisi aneka jamu (jamu gendong).

Asam jawa dihasilkan oleh pohon dengan nama ilmiah Tamarindus indica, yang termasuk suku Fabaceae (Leguminosae). Spesies ini adalah satu-satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa adalah asam (Mly.), asem (Jw., Sd.), acem (Md.), asang jawa, asang jawi (berbagai bahasa di Sulawesi) dan lain-lain[1]. Juga sampalok, kalamagi (Tagalog), magyee (Burma), ma-kham (Thai), khaam (Laos), khoua me (Kamboja), me, trai me (Vietnam), dan tamarind (Ingg.). Buah yang telah tua, sangat masak dan dikeringkan biasa disebut asem kawak.

Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari. Asam kawak --demikian ia biasa disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan jamu. Cara membuatnya adalah menjemur daging buah asam jawa yang sudah dibuang kulitnya yang sudah bulatan-bulatan sekecil telur itik. Lebih jauh lagi, asam kawak ini dapat diolah menjadi madu asam, dengan cara menjemur asam kawak dalam tempat yang teertutup, hingga keluar suatu cairan coklat kehitaman. Cairan ini --madu asam-- digunakan untuk mengobati sariawan. Sebagai obat sariawan, bisa juga memakai kulit kayu untuk dikumur-kumur.
Thailand juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.

Biji asam biasa dimakan setelah direndam dan direbus, atau setelah dipanggang. Selain itu, biji asam juga dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.
Di samping daging buah, banyak bagian pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw. sinom) digunakan dengan kunyit[1] dan bahan ramuan lain untuk membuat jamu jawa tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu gepyok diminum untuk melancarkan dan memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai tapal (dioleskan pada atau ditempelkan di permukaan kulit) untuk mengurangi radang dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik. Daun muda yang direbus untuk mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan sebagai [kuat]. Tepung bijinya untuk mengobati disentri dan diare. Daun asam jawa bersifat penurun panas, analgesik, dan antiseptik. Kulit kayunya ini bersifat astringen dan tonik.

Kemudian, buahnya bersifat pencahar, antipiretik, antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan. Kandungan polisakarida yang berkhasiat imunomodulator (1) dan L-(-)-di-n-butil malat yang menghambat proliferasi sel embrio babi laut.
Kayu teras asam jawa berwarna coklat kemerahan, berat, keras, padat, awet dan bertekstur halus, sehingga kerap digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung. Bagi anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat gasing. Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.
Pohon asam biasa ditanam di tepi jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels, dari Anyer hingga Panarukan.
Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia, di Northern Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.

sumber : BHL: Tamarindus indica, L. @ K. Heyne. De Nuttige Planten van Ned. Indie, II: 232 (1916)


2. Olive oil
Hasil gambar untuk olive oil adalah
Minyak zaitun (olive oil) disebut-sebut sebagai jenis minyak yang paling baik untuk memasak. Memangnya, apa saja manfaat minyak ini bagi kesehatan tubuh? Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai kandungan nutrisi, manfaat, proses pembuatan, hingga cara menggunakan minyak zaitun dengan benar pada ulasan berikut ini.
Apa itu minyak zaitun?
Minyak zaitun atau dikenal juga dengan olive oil adalah jenis minyak yang berasal dari buah zaitun (Olea europaea). Kandungan minyak ini memang dikenal untuk memasak makanan. Namun, tidak hanya itu saja, minyaknya bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik untuk kecantikan, obat-obatan, dan bahan bakar lampu tradisional. Minyak ini paling banyak diproduksi di Spanyol, Italia, dan Yunani.
Berbeda dengan buah yang lebih enak dikonsumsi jika sudah matang, pilihan buah zaitun untuk minyak adalah yang tidak terlalu matang alias setengah ranum. Pasalnya, buah zaitun yang terlalu ranum tidak mengandung minyak yang paling baik. Jadi, petani tidak perlu menunggu buah zaitun jatuh dari pohonnya karena sudah matang, melainkan diambil lebih awal sebelum buah jatuh ke tanah.
Selain diminum langsung, minyak zaitun juga sering digunakan untuk memasak makanan. Nah, ada beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan jika mengonsumsi minyak ini dengan benar, yaitu:

1. Kaya antioksidan dan mengandung lemak tak jenuh tunggal

Minyak alami yang diekstrak dari buah zaitun ini mengandung asam olet sebanyak 73% dari total kandungan minyak. Selain itu, minyak ini juga mengandung antioksidan, vitamin E, dan vitamin K yang bermanfaat untuk melindungi kolesterol dalam darah dan menurunkan penyakit jantung.
Efek antioksidan pada minyak dari buah zaitun ini juga dimanfaatkan untuk dunia kecantikan, yaitu digunakan pada produk-produk antiaging.

2. Memiliki sifat antibakteri

Studi menunjukkan bahwa kandungan nutrisi dari buah zaitun dapat menghambat dan membunuh bakteri berbahaya, seperti Helicobacter pylori. Bakteri ini hidup di perut dan dapat menyebabkan tukak lambung dan kanker perut.
Sebanyak 10 hingga 40% peserta penelitian yang minum 30 gram minyak zaitun extra virgin setiap hari selama 2 minggu, mengalami penurunan infeksi yang disebabkan Helicobacter pylori. 

3. Berpotensi mengurangi risiko kanker

Kanker adalah penyakit yang mematikan. Sebab dapat menyebar ke jaringan sehat lainnya jika tidak diobati dengan segera. Antioksidan dikenal sebagai senyawa yang dapat mengurangi risiko pertumbuhan sel yang abnormal.
Nah, minyak zaitun yang kaya antioksidan dipercaya dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, yaitu faktor utama munculnya kanker. Namun, butuh penelitian lebih lanjut mengenai potensi olive oil untuk mengurangi risiko dan mencegah kanker.

4. Memiliki sifat antiinflamasi yang kuat

Peradangan kronis di tubuh dapat meningkatkan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, radang sendi, obesitas, dan penyakit Alzheimer.
Penelitian menemukan bahwa minyak zaitun extra virgin mengandung antiinflamasi, yaitu oleocanthal. Senyawa ini terbukti bekerja mirip ibuprofen—jenis obat antinyeri dan antiradang. Selain itu, asam lemak oleat juga bekerja mengurangi kadar inflamasi seperti C-reactive protein (CRP).

5. Berpotensi mencegah stroke

Selain kanker, stroke adalah penyakit yang melemahkan bahkan dapat menyebabkan kematian pada seseorang. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan aliran darah ke otak, akibgat adanya gumpalan darah atau pendarahan.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 140.000 peseta yang mengonsumsi minyak zaitun, memiliki risiko stroke lebih rendah dibanding mereka yang tidak. Para peneliti percaya bahwa olive oil mengandung lemak tak jenuh tunggal sehingga mengurangi peradangan serta melancarkan sirkulasi darah ke otak.

6. Dapat melindungi kesehatan jantung

Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak zaitun extra virgin mengandung lemak tidak jenuh tunggal. Kandungan tersebut dapat menurunkan peradangan, melindungi kolesterol jahat dari oksidasi, menjaga tekanan darah, meningkatkan lapisan pembuluh darah dan mencegah terjadinya pembekuan darah yang berlebih.
Semua manfaat tersebut ternyata sangat baik untuk kesehatan jantung. Jika Anda memiliki masalah pada jantung dan ingin mendapatkan manfaat dari olive oil, konsultasikan pada dokter cara aman dalam mengonsumsinya.

7. Mencegah obesitas dan penyakit diabetes tipe 2

Kelebihan berat badan (obesitas) mengembangkan berbagai penyakit kronis, seperti rematik, penyakit diabetes, dan penyakit jantung. Nah, minyak zaitun dikenal dapat mencegah obesitas jika dimasukkan dalam menu diet.
Minyak ini diketahui memiliki kandungan lemak sehat yang jika dikonsumsi dengan benar dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan kadar antioksidan dalam darah. Selain membantu mengendalikan berat badan, olive oil juga memiliki efek yang baik pada gula darah dan sensistivitas insulin yang erat hubungannya untuk mencegah diabetes tipe 2.
Penyakit ini menyebabkan tubuh sulit mengendalikan kadar gula dalam darah sehingga menimbulkan gejala kelelahan, mudah lapar, sering mengantuk, kulit gatal dan mudah terluka, bahkan menyebabkan kerusakan saraf.

9. Berpotensi melawan penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang rentan menyerang lansia. Penyakit ini menyebabkan penurunan fungsi otak sehingga memengaruhi seseorang dalam berpikir dan melakukan aktivitas. Penyebab utama dari penyakit ini adalah penumpukan plak beta amiloid di dalam sel-sel otak. Ini membuat sel-sel pada otak semakin lama akan rusak.
Sebuah studi berbasis tikus menunjukkan bahwa minyak zaitun dapat membantu mengurangi plak yang memakan sel-sel di otak. Ini artinya, kandungan nutrisi olive oil menjaga fungsi otak tetap normal dan berpotensi menjadi obat untuk penyakit Alzheimer di masa depan. Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektiviitas minyak zaitun untuk melawan Alzheimer.

10. Berpotensi mengobati rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan nyeri dan pembengkakan pada sendi sehingga membuat seseorang tidak dapat bergerak dengan bebas. Ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel normal yang sehat secara tidak sengaja dan menyebabkan peradangan.
Studi menunjukkan bahwa suplemen minyak zaitun berpotensi mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada orang dengan RA. Manfaatnya sangat maksimal jika dikombinasikan dengan minyak ikan, yaitu sumber asam lemak omega 3 yang juga kaya dengan senyawa antiinflamasi.
Ada segudang manfaat minyak zaitun yang bisa Anda raup untuk menjaga kesehatan. Namun, hati-hati cara pemakaian minyak zaitun yang keliru bisa saja jadi berbalik merugikan Anda.
Maka itu, hindari berbagai kesalahan cara menggunakan minyak zaitun yang salah ini agar milik Anda tetap awet dan bermanfaat. Berikut ini, beberapa cara menggunakan olive oil yang sering dilakukan, namun salah dan sebaiknya Anda hindari, seperti:

1. Terlalu lama disimpan

Sama seperti makanan lainnya, olive oil yang disimpan terlalu lama bisa rusak dan berbau tengik. Ini ditandai dengan rasanya yang kurang enak. Minyak ini hanya boleh disimpan tidak lebih dari 6 minggu. Sebaiknya segera habiskan setelah segel kemasannya dibuka.
Selain rasanya yang tidak lagi enak, nutrisi yang terkandung pada olive oil bisa rusak. Anda tentu tidak akan mendapatkan manfaat minyak zaitun secara maksimal.

2. Menggoreng minyak dengan suhu yang terlalu panas

Walaupun kelihatan sepele, banyak orang yang tidak tahu jika memanaskan olive oil di atas 180º Celsius adalah tindakan yang salah. Metode menggoreng dengan minyak banyak di atas 180º Celsius, bahkan lebih dari 200º Celsius ini disebut dengan teknik deep frying.
Nah, teknik ini akan dengan cepat merusak komponen olive oil dan menghilangkan kandungan antioksidannya, khususnya pada olive oil extra virgin. Minyak zaitun boleh-boleh saja dipanaskan, tapi hanya sebatas untuk menumis sayuran yang tidak butuh api dengan suhu tinggi.

3. Menyimpannya di tempat yang panas

Selain harus lebih memerhatikan cara menggunakan minyak zaitun, Anda juga harus mengetahui cara penyimpanannya yang benar. Jangan simpan minyak ini di tempat yang bersuhu panas, dekat api (misalnya dekat kompor) atau terpapar matahari langsung. Hal ini akan merusak kandungan dan gizi minyak zaitun sebelum Anda sempat memakainya.
Untuk itu, sebaiknya simpan minyak ini pada wadah dari kaca yang warnyanya gelap dan tertutup. Paparan udara dapat membuat minyak lebih cepat tengik.
Kemudian, letakkan minyak dalam lemari tertutup untuk menghindari paparan sinar matahari langsung. Sebaiknya, memilih lemari yang tidak berada di atas kompor karena paparan suhu panas ketika memasak bisa mengenai lemari.

4. Terlalu banyak pakai minyak

Minyak zaitun memang menyehatkan. Namun, minyak ini tetaplah mengandung lemak dan kalori tinggi. Dalam 100 gram minyak zaitun bisa mengandung sekitar 800 kalori dan 100 gram lemak.
Kebanyakan mengonsumsi olive oil sama saja dengan menambah asupan kalori. Ini bisa menyebabkan asupan kalori jadi berlebihan. Untuk menjaga kesehatan, Anda sebenarnya hanya butuh 1-3 sendok makan (sdm) olive oil per hari, baik untuk dikonsumsi langsung dan dipakai memasak makanan.
Takaran di atas sudah cukup untuk membantu memenuhi kebutuhan lemak, vitamin E, dan vitamin K harian Anda sekaligus memerangi peradangan dalam tubuh.

5. Asal memilih olive oil

Ada beberapa jenis olive oil yang bisa Anda temui di pasaran. Secara umum ada jenis refined (contohnya olive oil biasa dan light olive oil) dan unrefined (contohnya olive oil extra virgin/EVOO). Jadi, sebelum membeli minyak ini, ketahui dahulu apa fungsi dan cara menggunakannya masing-masing jenisnya.
Olive oil unrefined merupakan jenis minyak yang benar-benar murni karena tidak melewati begitu banyak proses pabrikan. Oleh karena itu, minyak ini mengandung lebih banyak antioksidan dan antiperadangan. Sementara, olive oil refined sudah melalui lebih banyak proses pabrikan sehingga memengaruhi tekstur minyak, rasa, dan warnanya.
Perbedaan ini otomatis juga memengaruhi cara menggunakannya. Minyak EVOO tidak cocok digunakan untuk memasak suhu tinggi, seperti menggoreng, memanggang, atau membakar. Minyak jenis ini biasanya hanya digunakan sebagai siraman salad atau menumis sayur sebentar.
Jika ingin menggunakan olive oil untuk memanggang, membakar, atau metode memasak lainnya, Anda bisa menggunakan light olive oil. Minyak jenis ini memiliki titik didih yang lebih tinggi sehingga lebih aman ketika dipanaskan.
Sumber : Hawkins Brettan. 2014. 7 Mistakes You’re Making with Olive Oil. [Online] Tersedia pada: https://www.womenshealthmag.com/food/a19922144/olive-oil/ (Diakses 22 November 2018)

Daily Activity Internship Program 5

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Seni Kuliner !!! Haloo teman-teman, lanjutkan kabar kabar kalian selama pandemi ...